/> Pesona Kawah Putih Ciwidey Bandung - Today-Dream

Pesona Kawah Putih Ciwidey Bandung

By today-dream - 4/05/2022 09:00:00 PM

Adakah diantara teman pembaca yang sudah pernah berkunjung ke Kawah Putih Ciwidey Bandung? Atau bahkan ada yang sudah berkali-kali? Nah kebetulan kita sama nih. Terhitung sudah 3x penulis main ke Kawah Putih. Kali ini versi backpacker via transportasi umum, berdua dengan sahabat karib sebut saja namanya Dinang.

Libur Idul Adha yang kejepit kami manfaatkan untuk jalan ke Bandung. Cukup menghabiskan sabtu dan minggu. Ceritanya nih saya bakal jadi guide bagi Dinang untuk explore Ciwidey. Tujuan kita adalah Kawah Putih dan Rancaupas memang karena Dinang belum pernah sekalipun ke tempat wisata ini.

 

kawah-putih-ramai-wisatawan

·         Terminal Leuwi Panjang – Terminal Ciwidey

Setibanya di Pasteur dari Karawang dengan menumpang Shuttle WB, kami langsung bertolak ke Terminal Leuwi Panjang. Karena mengejar waktu, dari Pasteur ke Leuwi Panjang kami naik grabcar, saat itu harganya Rp 50.000-an. Setibanya di terminal, saya langsung menuju lokasi angkutan umum tujuan Terminal Ciwidey. Beberapa mobil carry tua terpakir. Pengemudi hilir mudik mencari calon penumpang. Ongkosnya senilai Rp 20.000 per orang via baru bernama Tol Soroja. Soroja adalah singkatan dari Soreang – Pasir Koja.

Kebetulan sekali kursi sudah hampir penuh saat saya dan Dinang masuk ke mobil. Ohiya, di sini kami bertemu dengan dua perempuan yang hendak berkunjung ke Kawah Putih juga. Alhasil kami janjian barengan, misinya sama-sama backpackeran dengan transportasi umum. Mobil diisi semaksimal mungkin, yaa padet, yaa dempet-dempetan. Tapi karena ini transportasi umum yang low cost banget, tak masalah untuk press budget yang penting bisa sampai ke tujuan.

Mobil melaju kencang masuk ke Tol Soroja. Pertama kali saya lewat tol ini adalah ketika ke Rancaupas di Juli 2020, jadi ya ini pengalaman kedua lewat Tol Soroja. Saat itu kondisi jalan tolnya bagus karena baru. Total waktu tempuh dari masuk tol hingga keluar gerbang tol adalah sekitar 15 menit dengan panjang 10km. Biasanya nih butuh waktu 1 jam-an dari Kopo ke Soreang via jalan biasa, pakai angkot lagi.

Dari gerbang tol Soreang, masih butuh waktu kurang lebih satu jam untuk sampai di Terminal Ciwidey, kalau tidak macet ya. Sepanjang perjalanan kita disuguhi pemandangan yang ciamik dengan jalanan berkelok-kelok seperti jalan ke Alahan Panjang, Solok. Udaranya sejuk meskipun panas karena terik matahari. Saya sengaja membuka kaca jendela untuk membiarkan udara segar masuk.

Setelah melewati sedikit kemacetan akhirnya kami sampai di Terminal Ciwidey. Saya masih ingat betul suasana di terminal ini saat dulu pertamakali ke sini di tahun 2015. Turun dari mobil carry kami langsung naik angkot kuning Ciwidey. Dengan ongkos sekitar Rp 15.000 kami pun diantar sampai gerbang masuk Kawah Putih.

·         Drama Masuk Kawasan Kawah Putih

Kejadian ini amat mengesankan bagi saya pribadi. Saat itu saya memang tidak membawa uang tunai lebih dengan alasan bayar pakai debit, males ambil lalu mengandalkan Dinang yang katanya sudah nyetok banyak. Lalu ketika kami hendak membayar ternyata di loketnya tidak bisa debit. Kami langsung panik, mau bayar pakai apa ternyata uang tunai Dinang juga tidak cukup. Berpikir amat keras, akhirnya saya punya ide untuk minta bantuan pengunjung lain yang hendak membayar dengan kartu lain. Istilahnya nebeng bayar, hehe. Setelah menjelaskan akhirnya ada yang mau bantu. Singkat cerita akhirnya kami bisa masuk. Yuhuu.

gerbang-wisata-kawah-putih

loket-kawah-putih


·         Kawah Putih yang Masih Mempesona

Seperti pengalaman saya sebelumnya, kami membayar sekitar Rp 40.000 untuk naik ontang-anting untuk pulang-pergi. Ontang-anting ini adalah kendaraan wisata yang terbuka. Butuh waktu sekitar 10 menit untuk sampai di pintu masuk Kawah Putih dengan trek jalan yang naik-turun serta berkelok.

Parkiran mobil penuh saat itu. Maklum kami datang tepat menuju tengah hari jadi wisatawan sedang ramai. Sebelum masuk, kami melipir sebentar ke toilet. Namun dikarenakan ramai yang mengantri, kami urungkan niat ke toilet.

kawah-putih

kawah-putih

kawah-putih


Kawah Putih masih saja mempesona. Tidak banyak perubahan dari kunjungan terakhir saya saat akhir 2017. Air belerang berwarna eksotik masih sangat menarik di mata saya. Terik matahari membuat kulit terbakar sehingga kami mencari spot yang agak teduh dipenuhi pohon.

Mostly berswafoto adalah kegiatan utama wisatawan yang berkunjung ke Kawah Putih. Pemandangan danau yang dikelilingi bukit cukup memanjakan mata.

kawah-putih

kawah-putih


  • Share:

You Might Also Like

1 silakan tinggalkan komentar ya teman pembaca :)

  1. Saya belum pernah ke ciwidey. Waktu itu temen yg punya travel juga buka open trip, cuma yg ke lembang aja yg saya ikut. Ternyata naik umum juga gampang ya, mba. Next kalau ke Jakarta lagi, pingin main ke ciwidey juga.

    ReplyDelete

silakan boleeh komentar yaa